Wonder Woman (2017)

Akhirnya DC Comics mulai menampilkan jagoan-jagoannya, setelah lebih dulu Batman dan Superman yang lebih banyak dikenal untuk anggota Justice League. Marvel justru lebih gencar mengenalkan superheronya, hingga grup Avengernya sudah pasti ditunggu penggemar film setiap tahunnya. Dan penggemar film akhirnya bisa memastikan karakter film terbitan Marvel. Kini DC Comics memang berusaha mengejar ketertinggalannya dari Marvel.

Sumber: Google

Sebelum merilis grup superhero andalan mereka, DC memperkenalkan karakter yang dianggap penting dalam Justice League, yaitu Wonder Woman. Artis cantik asal Israel, Gal Gadot didaulat memerankan superhero wanita terkuat ini. Aksinya, patut diacungkan jempol, dia sangat cantik memerankan sosok wanita terkuat di alam semesta DC Comics. Dandananya yang natural, membuatnya tampil apa adanya tapi tetap menunjukan keanggunan seorang wanita meski sedang berkelahi sekalipun.

Wonder Women difilm pertama ini mengisahkan awal mula petualangan Putri Diana. Diana dilahirkan bukan dengan cara alamiah, dia dilahirkan atas doa pengharapan ibunya Hippolyta serta kekuatan dewa. Ibunya membentuk diana dari tanah, dan berkat kekuatan dewa berhembuslah nafas dari tanah tersebut dan lahirlah Putri Diana menjadi seorang bayi hingga dia tumbuh dewasa menjadi wanita kuat Amazon. Putri Diana berasal dari Themyscira, sebuah pulau utopia yang diberikan dewa atas jerih payah bangsa Amazon melawan kejahatan. Bangsa Amazon memang hanya diisi wanita-wanita perkasa yang terus berlatih menjadi kuat untuk melawan ancaman Ares, dewa perang. Meski begitu, kehidupan di Themyscira tentram dan damai.

Sejak kecil Putri Diana sudah berusaha menjadi kuat, melihat bibinya yang didaulat sebagai panglima perang bangsanya. Putri Diana akhirnya mendapat persetujuan dari ibunya, yang adalah Ratu bangsa Amazon. Putri Diana berlatih, hingga dirinya kuat melebihi bangsanya. Wajar, karena Putri Diana bukan manusia biasa, dia mewarisi kekuatan Dewa. Hingga akhirnya Putri Diana diwarisi beberapa part tempurnya, seperti laso kejujuran, sepasang arm band sakti, mahkota kebesaran bangsa Amazon, tameng perang serta pedang yang katanya warisan dewa sebagai simbol melawan kekuatan jahat dewa perang, Ares. Namun difilm pertama ini, pedangnya justru hancur. Justru simbol kekuatan untuk melawan kekuatan jahat ada dalam diri Putri Diana sendiri.

Petualangan Putri Diana dimulai saat tersesatnya seorang pilot mata-mata AS ke Themyscira. Sempat dianggap jahat, namun pilot ini akhirnya dibantu keluar dari Thermascrya. Putri Diana lah yang membawa pilot ini keluar dari negeri Amazon. Pilot ini bernama Steve Trevor. Steve Trevor menceritakan tentang perang yang terjadi di dunia manusia. Di sini terjadi kesalahpahaman, Diana menganggap manusia berperang karena pengaruh langsung Ares. Ternyata tidak begitu, kepolosan Putri Diana saat itu membuatnya gagal paham. Putri Diana pun akhirnya ikut membantu peperangan yang terjadi saat itu. Ketika masa perang melawan Jerman. Dimana salah satu panglima perang Jerman bersama ilmuwan jahatnya, mencoba membuat senjata pemusnah massal yang berbahaya. Putri Diana merasa senang karena di sanalah Ares berada, dan tujuannya adalah mengalahkannya.

Tapi ternyata, Ares tidak sepenuhnya jadi dalang perang yang ada, perang yang terjadi memang karena ulah manusia-manusia itu sendiri, Ares hanya menikmati atas perang yang terjadi. Meski Ares tidak terlibat langsung dalam perang ini, pada akhirnya Putri Diana bertemu dengan sosok Ares ini, yang berenkarnasi pada sosok laki-laki tua yang justru jadi pendukung Steve dkk berperang digaris depan untuk mencegah senjata pemusnah massal digunakan. Pada saat ini, terdapat kepentingan berbeda, Putri Diana dengan ambisinya menghalahkan Ares dan Steve dkk berusaha mencegah senjata pemusnah massal diledakan yang pada akhirnya Steve berkorban dengan meledakan pesawat yang membawa senjata pemusnah massal itu di langit.

Film ini menceritakan alur flashback ketika awal Putri Diana memulai aksinya sebagai Wonde Woman. Gelar Wonder Woman ini entah diperoleh dimana, karena pada saat Putri Diana beraksi, namanyalah yang disebut, bukan Wonder Woman. Dikehidupan masa 'sekarang', Putri Diana melanjutkan perusahaan dari Steve di Inggris. Di film ini di bagian akhir diceritakan sepenggal cerita, bahwa Bruce Wyne lah yang membantu Putri Diana mengingatkan dirinya tentang kisah pada sebuah foto yang berlatarbelakang perang Jerman beberapa waktu silam. Mungkin, inilah yang jadi awal terbentuknya Justice League.

Ya itu gambaran umum dari film Wonder Women yang pertama. Tapi dari film ini, saya bisa membedakan karakteristik film Marvel dan DC Comics. DC Comics menceritakan superheronya dengan cara minim humor, untuk kualitas gambar DC Comics cenderung gelap. Dibandingkan dengan Marvel yang selalu menambahkan humor disetiap adegan serta kualitas gambar yang lebih terang. Kemudian, disetiap film Marvel selalu ada cerita diakhir credit title, sedangkan DC Comics tidak melakukan itu. Perbedaan ini tidak perlu diperdebatkan, tapi hanya kita nikmati saja, kalau tidak begitu jadi monoton kan. Jujur buat saya, saya lebih senang berada di belakang team Marvel dengan Avengernya.

Oh iya, cerita difilm ini berbeda dengan cerita difilm kartunya yang baru kemarin saya menontonnya. Meskipun secara umum arah ceritanya mirip, hanya bagian-bagian tertentu yang ada dikartun ini berbeda dengan film hollywoodnya. Wajar saja, film hollywood mencoba membuat film yang khayalan ini menjadi seolah-olah nyata dan benar terjadi.
Yups, cukup sekian catatan saya soal film Wonder Woman ini, setidaknya cukup buat saya mengingat tentang film pertama Wonder Women dilayar lebar.cpr

Posting Komentar

0 Komentar