Spider-Man: Homecoming (2017)

Salah satu film Marvel yang ditunggu tahun ini akhirnya rilis juga, dia adalah Spider-Man: Homecoming. Penampilan Spider-Man kali ini layak ditunggu karena pemeran difilm kali ini baru. Tidak baru sih, karena Spider-Man yang sekarang ini pernah muncul di film Marvel sebelumnya, Captain America: Civil War. Di film tersebut memang jadi awal untuk kelanjutan di film Spider-Man kali ini.

Sumber: Google

Spider-Man dikisahkan menjalin hubungan baik dengan mentornya Tony Stark sang Iron Man. Karena difilm CA Civil War, Tony lah yang datang ke rumah Peter untuk merekrutnya masuk ke tim Tony, ketika Avenger terbelah dua antara tim Iron Man dan tim Captain America. Pemeran Spider-Man dan Iron Man masih tetap sama, Tom Holland sebagai Spider-Man dan Robert Downey Jr. sebagai Iron Man. Saya harap, kedua pemeran ini akan tetap dipertahankan di film Marvel berikutnya, karena karakternya sudah "cocok" memerankan karakter superhero. Hanya saja untuk karakter Spider-Man sendiri sudah berganti banyak pemeran sejak film pertama Spider-Man.

Sama seperti cerita Spider-Man pedahulunya yang diperankan Tobey Maguire dan Andrew Garfield, Peter Parker dikisahkan sebagai pelajar muda yang penuh talenta, yang secara tidak sengaja terkena gigitan laba-laba mutan, yang menyebabkan merubah genetika Peter Parker menjadi manusia super. Kisah Peter yang tinggal bersama bibinya, May Parker. Dibagian ini yang membedakan dengan film sebelumnya, di sini Bibi May diceritakan tidak setua Bibi May difilm pendahulunya. Hal ini bisa kita lihat ketika film CA Civil War. Alasannya adalah membuat Peter senatural mungkin, apabila Bibi May adalah adik dari ibu Peter, apakah perlu jika diperankan dengan karakter setua 80 tahun. Hmm, alasan yang akhirnya bisa saya terima, meski pada awalnya saya mengatakan "Why?"

Musuh dari Peter kali ini adalah Vulture, yang diperankan oleh Michael Keaton. Vulture digambarkan sebagai penjahat dengan bersayap mekanik. Pihak pembuat film, sepertinya kembali ingin membuat karakter Peter Parker sang Spider-Man senatural mungkin, itu sebabnya untuk film Spider-Man kali ini, Spider-Man dianggap sebagai seorang anak biasa yang baru menjadi pahlawan super, sehingga perlu membuat sekelompok orang biasa yang menjadi penjahat super juga. Hmm, mungkin ini jadi pintu awal, untuk petualangan Spider-Man lainnya, menghadapi pejahat yang lebih berat. Karena yang saya tahu, Avenger bersama semua superhero lainnya punya musuh besar bersama yaitu Thanos yang dianggap penjahat kelas berat.

...
<time to watching>
...

Setelah menonton film ini serta membandingkan Spider-Man "senior" nya, memang agak berbeda, menurut saya. Scene difilm Spider-Man kali ini lebih terang dibandingkan pendahulunya, lebih humoris, dan memang lebih natural. Sosok Spider-Man yang polos, sesuai masanya, layaknya laki-laki berumur 15 tahun. Spider-Man kali ini juga sepertinya lebih "Amerika", maksudnya berbagai macam etnis sepertinya dimunculkan difilm ini, ada dari Asia, Asia Selatan, Afrika, Eropa, intinya Amerika banget dimana semua etnis ada di sana.

Overall, saya suka dengan Spider-Man terbaru ini, tidak mengecewakan pastinya. Akting Tom Holland pun tidak mengecewakan. Pada awalnya apakah bisa menciptakan karakternya tersendiri sepertinya yang sudah dilakukan seniornya terdahulu. Ternyata semua itu bisa dilakukan Tom Holland, jadi sosok Peter Parker 15 tahun. Sosok Tony Stark sang Iron Man pun tidak mendominasi, ibarat seperti "matahari kembar". Tony Stark muncul benar-benar menjadi seorang mentor dari Spider-Man. Berbeda ketika saya menyaksikan CA Civil War, meskipun itu filmnya Captain America tapi seperti filmnya Iron Man juga, jadi seperti ada dua lakon utama difilm tersebut, padahal lakon utamanya sebenarnya adalah Captain America. Bukan berarti menganggap kurang film CA Civil War, film itu tetap baik bagi saya.

Dan baru difilm ini saya diajak iba sama penjahatnya, sosok Vulture di sini yang tampak jahat (kejam) karena tega membunuh temannya sendiri, menurut saya tidak begitu jahat. Ada sebab dia melakukan seperti itu, karena mata pencahariannya yang "dimatikan", sehingga untuk menghidupi keluarganya dan anak buahnya jalan kejahatan yang dipilih. Kemudian kejahatannya yang dilakukannya juga hanya untuk penjahat-penjahat kelas teri, bukan penjahat-penjahat besar, meski senjata yang dijualnya relatif berbahaya untuk penjahat kelas teri. Kemudian dari cara melakukan kejahatannya pun tidak begitu profesional, mungkin ketika jagoannya adalah Iron Man, bisa dengan mudah melacak dan menghancurkannya. Mungkin sisi inilah yang coba diangkat si pembuat film untuk membuat Spider-Man senatural mungkin.

Film Spider-Man Homecoming ini bisa jadi awal untuk film selanjutnya, untuk musuh dengan kelas lebih tinggi lagi. Spoiler untuk Spider-Man berikutnya pun sedikit ditampilkan seperti layaknya film Marvel lain, tapi siapa dia, belum begitu jelas, itulah yang jadi alasan penasaran untuk menunggu film berikutnya. Dan harapan saya, kerjasama MCU dan Sony Picture tetap terjalin untuk film Spider-Man lain atau film Marvel lain seperti Avenger. Sampai jumpa di film Spider-Man berikutnya.cpr.

Posting Komentar

0 Komentar