Berita : 2013, Tahun Kematian Netbook?

Pagi ini, iseng saya baca salah satu koran online KOMPAS[dot]COM di rubrik teknologinya. Saya baca di situ 2013, Tahun Kematian Netbook. Wah, netbook bakal "mati". Penggunaan kata mati ini menunjukan bahwa ke depannya netbook tidak akan diproduksi lagi oleh sebagian besar produsen komputer ternama.
Berasarkan yang saya baca, produsen asal AS, Dell sudah memulainya terlebih dahulu sekitar Desember 2011, dilanjutkan oleh produsen lain seperti Samsung, Sony, Toshiba, dan HP. Asus sendiri menyusul di September 2012 dengan tidak  lagi memproduksi netbook seri Eee PC. Acer dan MSI juga berencana hal yang sama. Waduh, kalau semua produsen berlomba-lomba untuk tidak memproduksi netbook lagi, lalu bagaimana nasib produsen Lenovo, apakah akan ikut-ikutan juga? Yang menjadi masalah adalah bagi konsumen yang telah memiliki netbook sebelumnya, mereka juga membutuhkan part baterai atau part lain bila netbook kesayangan  rusak.
Alasan kenapa netbook ini dihentikan produksinya adalah performa. Ia hanya dibekali prosesor Intel Atom yang sebenarnya agak kewalahan jika dipakai membuka aplikasi yang memakan banyak memori. Ditambah lagi jika Anda membuka banyak aplikasi, maka bersiaplah untuk menunggu agak lama, dan semoga saja netbook Anda tidak hang. Papan ketik (keyboard) yang mini juga jadi salah satu alasan seseorang menghindari netbook, ia hanya mendukung pekerjaan mengetik dan produktivitas skala kecil. Ukuran dan resolusi layar netbook tak mendukung grafis beresolusi tinggi. Jangan harap netbook mampu memainkan game kelas berat atau memutar video HD. Layar kecilnya membuat mata cepat lelah. Terlebih jika dipakai untuk membuka browser internet, ruang halaman situs web banyak terpotong oleh toolbar dan status bar browser. Ini sungguh menyiksa bagi orang tua, mereka harus melihat dalam jarak dekat agar bisa membaca teks. Kebanyakan netbook hanya beresolusi 1.024 x 600 pixel. Dengan resolusi itu Anda tak bisa menjalankan Windows 8, karena sistem operasi terbaru Microsoft ini butuh resolusi layar minimum 1.366 x 768 pixel.
Buat saya, menggunakan netbook atau laptop merupakan pilihan. Saya sendiri memilih menggunakan netbook karena sisi kepraktisan, bentuknya yang kecil, ringan, serta lebih ringkas disimpan di tas, berbeda dengan laptop yang punya body lebih besar dan berat. Memang kalau untuk dilihat sisi performa jauh berbeda, sama seperti yang dipaparkan pada artikel yang saya baca. Namun untuk penggunaan sederhana, atau untuk anak sekolah, anak kuliah yang memanfaatkan netbook sebagai buku elektonik, sepertinya cukup bermanfaat.
Menurut saya bagi produsen lain yang belum menghentikan produksi netbook, lebih baik tetap mempertahankannya. Karena toh, netbook ini menawarkan harga yang lebih murah. Bagi konsumen kalangan pendidikan, seperti anak sekolah sudah pasti akan membutuhkannya, asalkan harga yang ditawarkan sesuai. Maksudnya margin antara harga netbook dan laptop terlihat jelas, konsumen pasti akan memilih netbook, apalagi konsumen pemula seperti anak sekolah. Permasalahannya produsen besar membuat netbook dengan harga yang relatif mahal, hal ini akan  mengurangi minat konsumen terhadap netbook tersebut.
Saya percaya, masih ada yang menggemarri netbook sebagai teman untuk bekerja, atau online. Jadi kalau bisa ya jangan lah distop produksinya. Kalau memang itu yang terjadi, lalu bagaimana nasib Lenov? Cpr.

Posting Komentar

0 Komentar