Menggali Tanpa Rencana



Setiap tahun sebagai daerah yang berkembang harus selalu melakukan pembangunan yang berarti. Tidak hanya daerah, bahkan suatu daerah yang dianggap berkembang merupakan negara yang gencar melakukan pembangunan di berbagai segi kehidupan. Salah satunya yang jelas riil terlihat adalah pembangunan infrastruktur. Bisa itu pembangunan kawasan perkantoran, kawasan ekonomi, infrastruktur jalan, jembatan, bandara, pelabuhan atau infrastruktur pendukung lainnya.
Di sini saya sebenarnya ingin bertanya, hubungannya soal pembangunan infrastruktur yang ada di Indonesia. Bisa di daerah atau pembangunan secara nasional. Saya mengambil contoh pekerjaan pengaspalan jalan. Kenapa ya, seringnya jalan yang baru saja diaspal hotmix baik, alus, eh selang beberapa bulan langsung ‘dirusak’ dengan namanya galian kabel atau galian pipa, atau bahkan yang lagi gencar sekarag adalah pembuatan saluran drainase atau parit di sisi jalannya. Kenapa itu terjadi? Bukankah akan merusak jalan yang tadinya sudah halus itu? Apakah pemerintah tidak punya plan yang jelas soal bangun-membangun-gali-menggali?
Saya jujur sih merasa terganggu dengan adanya galian-galian macam itu. Meskipun apa yang dibangun itu dampak ke depannya adalah positif. Tetapi dengan adanya kegiatan itu jalan yang tadinya baik jadi tampak buruk, bahkan kebiasaan yang ‘mereka’ (pemerintah) lakukan, setelah bangun-membangun-gali-menggali tidak memperbaiki jalan yang sudah dirusak ke kondisi sebelumnya ketika belum ‘dirusak’. Sering saya lihat kegiatan macam ini terjadi berulang, setiap periode, setiap berganti pimpinan pun mengulang hal bodoh yang sama.
Seharusnya, kalau memang prospek suatu daerah akan berkembang, buatlah fasilitas pendukungnya. Jangan dibuat fasilitas pendukung terkesan serba mendadak. Coba saja mencontohkan pembangunan jalan. Selama  ini terkadang membuat jalan tidak disertai pembuatan parit di kiri-kanan badan jalan. Kalau pun dibuat hanya alakadarnya. Baru nanti misalkan sudah terdampak banjir baru mulai gencar dibuat parit dengan kedalaman yang luar biasa. Pertanyaannya, kenapa tidak dibuat dari awal. Kemudian lagi, mengenai galian entah pipa atau kabel. Selalu saja berganti-ganti pihak yang merusak jalanan untuk galian-galian mereka. Biasanya dari perusahaan air minum, atau PLN atau yang sering adalah pihak swasta provider telekomunikasi. Mereka ini terkesan seenaknya gali-menggali tanah untuk keperluan mereka tanpa memperhatikan kenyamanan pengguna jalan. Parahnya setelah mereka menyelesaikan proyek mereka itu, perbaikan yang dilakukan hanya alakadarnya.
Seharusnya kan pemerintah punya master plan terhadap daerahnya. Sehingga pembangunan yang dilakukan terintegrasi dengan baik. Misalnya, jalanan yang dibuat itu sekalian lebar, buat untuk jangka panjang, sehingga dalam beberapa waktu kedepan jalan yang dibuat sudah mampu menampung kendaraan dengan pertumbuhannya. Kemudian, buatlah saluran drainase atau parit dengan benar dan sesuai. Ada baiknya di samping pembuatan parit atau drainase itu dibuat sebuah lubang khusus untuk penempatan pipa atau kabel bagi mereka yang ingin memperluas infrastrukturnya. Syaratnya mereka tidak harus menggali mereka hanya harus menyewa tempat yang sudah disediakan itu. Sehingga saat proyek mereka sedang pipanisasi atau kabelisasi tidak mengganggu pengguna jalan dengan galian. Secara keindahan juga akan jauh lebih baik daripada harus menggali jalanan hanya untuk mengintegrasikan pipa-pipa atau kabel-kabel. Di kemudian hari sudah tidak ada lagi pembangunan yang merusak apa yang sudah dibangun. Apabila ingin membangun hanya tinggal mengitegrasikannya saja pada infrastruktur yang sudah ada.
Itu sih ide yang ada di kepala saya, melihat serta merasakan ketidaknyamanan atas pembangunan infrastruktur yang ada. Beberapa waktu yang lalu saya juga pernah menerbitkan postingan mengenai hal yang serupa, kalaua tidak salah judulnya Daerah Tanpa Rencana “Membangun dan Merawat”. Hal yang sama kembali terlintas di kepala saya melihat yang sama terus menerus terulang. Sampai kapan kah pembangunan yang dilakukan itu tidak hanya menimbulkan efek pada akhirnya nanti tapi juga pada saat proses nya juga bisa memberi rasa nyaman. Ini hanya catatan corat-coret apa yang saya rasakan sebagai masyarakat. Cpr.

Posting Komentar

0 Komentar