Kesabaran dari Jalan Raya


Pagi ini, Senin, 23/5/2011, jalan raya cukup padat. Seperti biasa hari pertama setiap minggu selalu seperti ini. Ini yang membedakan Senin dengan hari-hari yang lainnya. Bukan Senin bila tidak macet dan ramai. Setelah dua hari weekend, hari ini kembali kepada aktivitas sehari-hari yang penuh kepenatan, baik di jalan rayanya maupun di kantor atau tempat aktivitas lainnya.
Jalanan yang macet ditambah asap kendaraan, kemudian teriknya matahari pagi serta target tidak terlambat masuk kantor, memaksa tiap-tiap orang untuk bergerak lebih cepat. Pengendara kendaraan pribadi baik motor dan mobil bepacu dengan kendaraan umum, semuanya membuat kuruwetan di jalan raya. Belum lagi penyebrang jalan yang hilir mudik.  Usaha untuk bergerak lebih cepat sering terhambat beberapa hal, angkot ngetemlah, ada penyebrang jalan lah, mobil atau motor mogok, bahkan bis kota yang mogok, bahkan kecelakaan lalu lintas. Semua itu hambatan yang bisa terjadi di jalan raya. Hal-hal itu pula lah yang menjadi ujian untuk kesabaran kita.
Bagi saya, kesabaran seseorang diuji dari bunyi klakson masing-masing kendaraan. Ada dua tipe orang yang bisa dicontohkan. Tipe pertama, pengendara yang telah membunyikan klaksonnya saat kondisi macet, sudah pasti telah kalah melawan rasa sabarnya. Tipe yang kedua, sebaliknya, yang tidak membunyikan klakson. Rasa sabarnya masih mengendalikan dirinya. Meskipun ada sedikit gerutuan yang keluar di mulut atau di dalam hati. Meski begitu, rasa sabarnya masih ada sehingga tak perlu menekan tombol klakson kendaraannya.
Saya pribadi termasuk ke dalam orang tipe pertama. Meskipun klakson saya tidak berbunyi dengan sempurna, saya tetap membunyikannya saat keadaan sedang macet. Jujur saya termasuk orang yang tidak sabar di jalan raya. Meski sewaktu-waktu saya juga bisa berlaku sabar di jalan ketika saya sudah tidak punya kepentingan tertentu yang mendesak, saya akan berlaku santai.
Hari ini saya dapat pelajaran mengenai kesabaran dari jalan raya. Pagi ini saya sedang berkejar dengan waktu, mengantar pacar saya ke kantornya. Karena waktu menujukkan sudah cukup terlambat. Dalam keadaan macet, sebuah note book saya (buku catatan kecil) jatuh. Saya terpaksa harus mengambilnya langsung dari atas motor saya, cukup kesulitan saya saat itu. Kendaraan lain di belakang saya cukup banyak, baik angkutan umum, motor, mobil. Jalan yang saya lewati itu termasuk jalan kecil, sehingga kendaraan dari arah sebaliknya pun harus menunggu saya saat saya sedang berusaha mengambil barang tersebut. Di tengah kesulitan saya itu, hp saya dari saku jaket ikutan terjatuh, semakin saya panik, repot mengambil barang-barang tersebut. Cukup memakan waktu lama menurut saya saat itu, hingga saya meraih semuanya. Saat itu, saya mendengar suara dari pengendara lain “Pelan-pelan tidak usah terburu-buru.” Saat itu pula saya tidak mendengar suara bel klakson kendaraan di belakang atau di depan saya. Mereka masih sabar menunggu saya meraih barang-barang itu. Yang akhirnya bisa saya dapatkan, kemudian saya menepi. Dalam hati saya hanya bisa mengucapkan terima kasih pada mereka yang sudah mau menunggu. Mungkin bila saat itu pengendara di belakang saya membunyikan klakson, mungkin saya jadi lebih panik dan akan memakan waktu lebih lama mengambil barang tersebut dengan kondisi saya di atas motor dengan pembonceng di belakang saya. Tapi untungnya tidak begitu. Dari situ saya dapat pelajaran berharga untuk saya pribadi, untuk menjadi pengendara yang lebih sabar di jalan raya. Karena kesabaran seseorang di jalan raya ada pengaruhnya bagi orang lain di sekitar kita, baik langsung maupun tidak.
Saya tidak tahu mengenai pengendara lain berpikiran seperti itu atau tidak saat meluangkan waktu menunggu saat itu. Tetapi yang jelas saat itu saya tidak mendengar klakson dibunyikan. Itu sudah cukup jadi alasan, kesabaran mereka miliki untuk mau menunggu.  Saya pun harus melakukan hal serupa, apa yang saya sudah terima, harus saya bagikan kepada orang lain. Virus kesabaran di jalan raya harus ditularkan agar jalanan yang keras, panas, macet dan semrawut bisa lebih dinikmati dengan kesabaran yang dimiliki tiap pengendara. Apa yang terjadi hari ini akan saya ingat bila ketidaksabaran mulai mengganggu saya di jalan raya. Cpr.

Posting Komentar

0 Komentar