Paskah 2011, St. Paulus Depok


24/4/2011. Tri Hari Suci telah terlewati, puncaknya Minggu Paskah hari ini, Yesus telah bangkit dengan jaya. Peristiwa kematian telah Dia kalahkan, dengan bangkit Dia memulihkan kehidupan, kedatangan-Nya kita rindukan. Minggu Paskah sebagai rangkaian Tri Hari Suci saya ikuti di gereja St. Paulus Depok. Saya ikuti misa sore harinya. Di misa kali ini Romo berpesan agar kita menjadi seperti murid-murid Yesus, mewartakan kabar sukacita akan Kristus yang bangkit. Peristiwa sedih yang kita alami akan wafat Tuhan telah Dia kalahkan, dan kini Dia telah bangkit jaya, Dia telah memulihkan kehidupan dengan bangkitnya. Melalui peristiwa itu, kita sebagai murid Yesus harus mewartakannya kepada semua orang di sekitar kita. Itu pesan kotbah Romo sore hari ini yang bisa saya tangkap.
Di akhir misa ada sesuatu yang berkesan, Romo bercerita sesuatu, yang dia maksudkan sebagai cerita Paskah. Ceritanya membuat saya tak henti-hentinya tertawa dalam hati. Begini ceritanya : Ada seorang Romo yang bertugas di tanah misi. Kita tahu, tanah misi biasanya berada jauh di pedalaman, dengan segala keterbatasannya, tanpa listrik dan sarana lainnya yang memadai. Tiba kala itu perayaan Sabtu Suci atau Malam Paskah. Kita tahu, pada perayaan Malam Paskah selalu ada upacara cahaya, dimana saat Romo memberkati lilin Paskah. Saat upacara cahaya di tanah misi, suasana gelap menyelimuti perayaan tersebut, karena memang di sana listrik tidak ada. Romo pun kesulitan membaca teks perayaan. Tiba saatnya Romo harusnya mengkumandangkan “Kristus Cahaya Dunia” sambil mengangkat lilin itu dan diikuti umat dengan menjawab “Syukur Kepada Allah”. Tapi berhubung tidak ada cahaya sama sekali saat itu, Romo kesulitan membaca teks, dan saat itu beliau bingung saat mengangkat lilin sembari mengucap apa. Karena bingungnya Romo itu mengucap “Lilin Paskah” sambil mengucapnya dengan nada. Umat pun bingung harus menjawab apa, umat pun terdiam. Mendengar umatnya tidak menjawab, Romo itu menjawil petugas misa (saya lupa Diakon atau prodiakon). Karena dijawil Romo, petugas itu kaget, dan sekaligus bingung. Melihat Romo yang sedang mengangkat lilin Paskah, petugas itu menyahut “Lilinnya Besar Sekali” (dengan nada). Mendengar sahutan itu, umat pun mengikutinya.
Mendengar cerita ini saya langsung tertawa, membayangkan ketika itu saya ada di peristiwa itu. Cerita yang bisa membuat berkesan, karena itu saya coba menuliskannya di rumah virtual saya. Sayangnya, saya lupa nama Romo yang menceritakan cerita Paskah ini, saya hanya tau beliau dari OFM. Terima kasih Tuhan, Engkau telah wafat demi menebus dosa-dosa ku dan Engkau kini telah bangkit. Engkaulah jalan ku, hanya kepadamu lah aku berserah agar nanti pada waktunya aku bisa menikmati surga-Mu. Damai Paskah. Gbu.
Iya, ada yang terlupa, saya pribadi sebagai warga negara Indonesia, sangat berterima kasih terhadap aparat yang telah mengamankan perayaan Paskah ini dengan baik, meski hujan mereka tetap bertugas dengan baik mengamankan perayaan Paskah di seluruh gereja di Indonesia. Terima kasih untuk Kepolisian, TNI, petugas keamanan lokal seperti hansip, juga ormas-ormas damai yang mungkin juga turut mengamankan perayaan Paskah tahun ini. Cpr.

Posting Komentar

0 Komentar