Beberapa hari ini, pemberitaan media sejak piala AFF Suzuki Cup 2010 usai, beralih pada pemberitaan tentang perseteruan antara PSSI (Persatuan Sepak Bola Indonesia) sebagai pemegang kekuasaan tertinggi otoritas sepak bola di Indonesia dengan konsorsium LPI (Liga Primer Indonesia). Konsorsium LPI ini merupakan konsorsium liga tandingan yang lahir dari keperihatinan akan perkembangan persebakbolaan tanah air dan nasib klub-klub yang berlaga di LSI (Liga Super Indonesia) yang berada di bawah naungan PSSI. Karena ingin lebih mengerti, saya coba cari informasi mengenai apa sih perbedaan antara LSI dengan LPI. Berikut sedikit infonya yang saya peroleh dari browsing di google :
LSI (Liga Super Indonesia) | LPI (Liga Primer Indonesia) |
Berada di bawah payung PSSI | Berada di bawah payung PSSI (seharusnya, namun keberadaannya sekarang ini belum diakui oleh PSSI, masih dianggap ilegal) Sementara di bwah affiliasi BOPI (Badan Olahraga Profesional Indonesia) |
Affiliasi regional dan Affiliasi internasional | |
AFC dan FIFA | AFC dan FIFA |
Struktur Saham | |
Yayasan : 5% Klub : 0% PSSI : 95% | Yayasan : 100% klub peserta |
Pembagian Hak Siar Televisi | |
Kompensasi siaran langsung 0% | Klub : 100% |
Pembagian Sponsor Utama | |
Keuntungan : 100% untuk PSSI/ PT Liga Indonesia | Klub : 100% |
Keuntungan | |
Keuntungan : 100% untuk PSSI/ PT Liga Indonesia | Kuota klub peserta : 80% Kuota pembinaan : 20% |
Wasit | |
Lokal | Asing (2 tahun) |
Sumber Dana | |
APBD | Investasi 15-20 Miliar /klub |
Badan Yudisial | |
Komdis dan Komding PSSI | Komdis dan Komding LPI |
Peserta | |
18 klub | 18-20 klub |
Sponsor | |
PT Djarum (Rp 41,5 Miliar) | Konsorsium Investor |
Hadiah | |
Rp 1,5 Miliar | Rp 5 Miliar |
Berdasarkan rincian di atas terlihat LPI lebih menyajikan industri sepak bola yang keuntungannya dapat dinikmati klu-klub pesertanya. LPI ini ingin meniru konsep pengelolaan liga utama sepak bola eropa. Klub-klub yang ikut serta dalam LPI diajarkan dan belajar untuk mandiri, terlihat dari sumber dana klub-klub peserta bukan dari APBD seperti pada LSI. Kemudian juga bentuk keuntungan baik dari sponsor, maupun keuntungan hak siar penyelenggaraan dapat dirasakan klub-klub peserta. Dari segi keadilan dalam tiap pertandingan LPI mencoba menghadirkan wasit asing. Karena wasit asing dianggap lebih independen dan profesional dan tidak memihak. Pemilihan wasit asing ini karena wasit lokal pada LSI selama ini dianggap kurang profesional dan terkadang kurang adil sebagai pengadil lapangan, cenderung lebih memihak klub tuan rumah. LPI ini mencoba membuat sepak bola Indonesia menjadi lebih profesional, menjadi sebuah industri sepak bola yang tetap menjujung sportifitas.
Sumber :
http://www.biangbola.com/ [Inilah Perbedaan LSI dengan LPI]
0 Komentar
Tinggalkan jejak, jika anda mampir ;p Terima kasih atas kunjungannya - cocoper6