Menjawab Tudingan (1)

Semalam, tanggal 17 Januari 2011, presiden membuka dialog dengan para tokoh lintas agama untuk mendiskusikan hasil rembug tokoh lintas agama pada hari-hari sebelumnya tentang “kebohongan-kebohongan yang dilakukan pemerintahan SBY”. Pertemuan kemarin ini sebenarnya merupakan jawaban resmi pemerintah terutama presiden atas tudingan-tudingan tersebut. Diskusi semalam berjalan tertutup, memang pada awalnya berjalan terbuka, saat presiden menyampaikan pengantar diskusi, namun saat rapat mulai dilanjutkan pada pidato oleh Din Syamsudin, Ketua PP Muhammadiyah sepertinya di cut. Saya melihat dari Metrotv, entah apa alasan diskusi itu dilakukan tertutup. Apakah pemerintah takut semua kebohongannya diketahui masyarakat? Semoga saja, tokoh lintas agama yang berada dalam diskusi tersebut, mau membeberkan apa yang terjadi semalam. Akankah ada tindakan konkrit menyikapi kobohongan itu dan membuktikannya dengan tindakan nyata?
Sebenarnya sebelum pertemuan ini dilakukan pemerintah sudah banyak membantah tentang tudingan ini. Memang tidak secara resmi, namun melalui kaki tangannya sang presiden. Orang-orang yang selalu mati-matian mendukung apa pun kebijakan pemimpinnya ataukah itu kebijakan yang benar atau salah.  Ruhut Sitompul salah satunya, ia menyatakan yang disampaikan pada pertemuan Tokoh Lintas Agama sebagai tak beretika. Menurutnya, tak pantas hal seperti itu keluar dari mulut pemuka agama yang menjadi panutan masyarakat. Selain itu, Ruhut menganggap yang diserukan tokoh lintas agama tak memiliki fakta hukum yang bisa dipertanggungjawabkan. Ia berharap tokoh-tokoh agama tidak memancing keresahan masyarakat (kompasiana.com 15/1).
Benarkan seperti yang sudah saya ungkapkan sebelumnya, melalui kaki tangannya, sang presiden akan dibela mati-matian. Seharusnya mereka (kaki tangan presiden) melihat masalah lebih objektif, bukan cari muka. Kita pun bisa menyanggah yang mereka katakan. Mereka menganggap tokoh lintas agama tidak beretika. Lebih parah pemerintah yang tidak beradab, selalu membohongi masyarakat dengan janji-janji palsu bahkan membuktikan bahwa janji mereka telah terpenuhi dengan angka-angka yang sebenarny arakyat kecil tidak paham soal itu. Toh pemerintah yang memang seharusnya jadi panutan masyarakat bertindak yang baik dan benar. Masyarakat sebenarnya sudah resah saat kemiskinan semakin mendera.
Kita tunggu saja berita selanjutnya mengenai diskusi yang terjadi semalam, pagi ini belum ada berita tentang itu. Pagi ini hanya mengulas jawaban presiden mengenai langkah konkrit menyelesaikan kasus hukum yang sekarang sedang hangat dibicarakan. Kita juga menunggu reaksi tokoh lintas agama atas pembelaan sang presiden. Cpr.

Sumber :
Kompasiana.com-Lagi, Ruhut: Temuan Tokoh Lintas Agama Tak Berdasar! Diakses tanggal 18 Januari 2011

Posting Komentar

0 Komentar