FIFA Tidak Objektif

Persengketaan antara Persatuan Sepak Bola Indonesia (PSSI) dengan Liga Primer Indonesia (LPI) kini telah mendapatkan rujukan dari FIFA, yang menerangkan bahwa LPI dianggap ilegal dan patut diberi sanksi. FIFA sebagai pemegang otoritas tertinggi sepakbola dunia sepertinya kurang objektif, tidak melihat dan mengdengar masalah lebih dekat. LPI muncul karena ketidak profesionalan PSSI dalam mengelola persepakbolaan dalam negeri. Memang itu jelas urusan rumah tangga PSSI, tetapi FIFA mempunyai kewenangan untuk memberi masukan yang positif untuk reformasi dunia sepakbola di suatu negara, FIFA harusnya memfasilitasi, bukan hanya main perintah dan menjatuhkan hukuman. Memang FIFA punya aturan, tapi hendaknya aturan itu dijalankan dengan hati sehingga lebih objektif, melihat masalah dari akarnya. Sepakbola Indonesia ingin berubah.
LPI dibuat mencoba mereformasi sepakbola dalam negeri yang selama ini dianggap tidak produktif di bawah pimpinan Nurdin Halid. Orang ini sudah lama sekali didengung-dengungkan pencinta sepakbola tanah air untuk mundur, karena kinerja yang yang tak kunjung membawa sepakbola Indonesia mengalami perubahan. Tetapi memang orang ini bebal, dan membenarkan semua tindakannya, tidak instropeksi diri. 
Keluarnya surat dari FIFA mengenai sengketa dengan LPI ini menunjukkan FIFA untuk asia diisi orang-orang yang buta, dan tuli. Mereka punya indera untuk melihat dan mendengar masalah. Telinga mereka hanya mau mendengar dan mata mereka hanya mau melihat para petinggi-petinggi sepakbola saja, bukan mendengar dan melihat suara masyarakat sepakbola. Ternyata FIFA buta dan tuli. Bila melihat masalah ini jelas FIFA tidak mendukung sepakbola Indonesia ke arah yang lebih baik. Ini hanya contoh Indonesia, mungkin di negara-negara lain FIFA bertindak demikian. Mengecewakan! LPI berjuanglah untuk perbaikan sepakbola Indonesia ... ! Cpr.

Posting Komentar

0 Komentar