CPNS 2010 yang Masih Tidak Transparan

Setiap akhir tahun selalu menjadi agenda rutin seleksi penerimaan pegawai negeri sipil, atau sering dikenal dengan penerimaan CPNS (Calon Pegawai Negeri Sipil). Seleksi ini baik tingkat pusat di kementerian-kementerian maupun di daerah-daerah yang dikenal CPNSD. Penerimaan pegawai negeri sipil baru ini dilakukan untuk mengisi posisi yang lowong, karena pegawai terdahulu ada yang pensiun atau meninggal atau dipecat. Formasi yang lowong ini berdasarkan usulan dari masing-masing daerah kepada Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, yang kemudian disahkan dan keluarlah formasi yang lowong itu berapa. Masing-masing formasi di masing-masing daerah berbeda-beda, tergantung kebutuhan dari daerahnya. Kebutuhan yang diajukan masing-masing daerah sebenarnya lebih banyak namun dari Kementerian  Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi yang disahkan cuma sedikit, dan formasi yang sedikit inilah yang diperebutkan masyarakat dari daerah itu sendiri bahkan dari daerah lain. Persaingan untuk mendapatkan posisi lowong ini yang sering dimanfaatkan untuk terjadi kecurangan. 
Idealnya posisi yang lowong ini diisi oleh calon yang memang lolos seleksi dengan hasil seleksi yang terbaik, namun sebaliknya yang terjadi, peserta yang mungkin hasil tes seleksinya kurang memenuhi syarat bisa diterima, dan bila ditelusuri si calon ini merupakan orang dekat dari pejabat setempat. Hampir setiap tahun CPNSD dilakukan, dan setiap tahun pula terjadi kecurangan. Pelaksanaannya yang kurang transparan menyebabkan kecurigaan. Ya, bagaimana tidak timbul kecurigaan karena formasi yang lowong ini sering dijadikan ajang jual beli, juga bahkan ajang titip-menitip di kalangan kroni-kroni pejabat daerah setempat, bahkan dijadikan posisi tawar untuk meraup suara dukungan pemilu dengan janji bisa menjadi PNS bila mendukung pemerintah inkamben pada pemilu daerah berikutnya. 
Sungguh menyebalkan memang, bagi kita yang benar-benar ikut seleksi tersebut dengan bermodal kemampuan yang dimiliki untuk memperebutkan posisi lowongan yang sangat sedikit sekali, tapi harus tergusur sebelum tes seleksi dilaksanakan oleh oknum. Kita sudah capek-capek mengirim berkas tetapi sebenarnya posisi lowong itu sudah terisi nama, tes hanya sekedar formalitas. Tes seleksi yang diadakan hanya sebagai ajang bagi-bagi duit proyek CPNSD. Benar-benar menjengkelkan. Keadaan ini hampir terjadi di setiap daerah, dan terjadi dari tahun ke tahun.  
Menjadi seorang pegawai negeri sipil merupakan mimpi setiap orang. Karena pegawai negeri sipil ini memberikan jaminan yang betul-betul bisa diklaim, dibandingkan menjadi pegawai swasta. Oleh karena itu banyak sekali masyarakat berlomba-lomba untuk itu ikut seleksi, meskipun ada yang sudah bekerja di perusahaan swasta dan mendapatkan gaji yang cukup lumayan, namun menjadi PNS tetap menjadi tujuan. Namun apabila mimpi masing-masing orang untuk mengikuti seleksi ini harus kandas sebelum bertanding sungguh ironis. Kita selalu berharap seleksi CPNSD bisa berlangsung secara transparan, jujur dan adil, tanpa adanya main uang atau main titip para pejabat setempat. Cpr.

Posting Komentar

0 Komentar